JATIBENING -Dari sahabat Nu’man bin
Basyir berkata, “Rasulullah SAW menghadap ke jamaah shalat lalu bersabda
‘Luruskan shaf-shaf kalian.’ (Beliau menyebutnya sampai tiga kali). ‘Demi Allah
sungguh-sungguh kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan benar-benar
membuat hati kalian berselisih’”. Maka Nu’man bin Basyir pun melihat seseorang
menempelkan bahu orang disebelahnya dan mata kakinya dengan mata kaki orang
yang disebelahnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada
kita untuk merapatkan shaf saat sholat berjamaah. Kenyataannya, banyak sekali
diantara kita yang masih enggan melakukannya. Padahal kalau kita mau
melaksanakan perintah itu, terasa sekali kenikmatan dalam melaksanakan sholat
secara berjamaah. Rasanya kita mempunyai banyak kawan dalam visi dan misi yang
sama saat itu: menjemput ridha Illahi.
Aku jadi ingat saat sholat di Masjidil
Haram. Sebelum sholat fardhu dimulai, imam biasa mengulangi perintah untuk
merapatkan shaf, biasanya sampai 2 atau tiga kali. Dan sholat di bundaran
Ka’bah itulah tempat dimana shaf sangat-sangatlah rapat, saking rapatnya
sampai-sampai banyak jamaah yang tidak bisa melakukan ruku’ atau sujud secara
sempurna. Mungkin tempat itu memang perkecualian, tapi justru itu yang membuat
sholat menjadi sangat nikmat.
Di sini, aku juga ingin mempraktekkan hal
tersebut. Tapi sering saat aku merapatkan shaf dengan cara menempelkan bahu
kiri atau kanan ke jamaah di samping, lalu aku mensejajarkan tumit dengan
tumitnya sehingga kaki bersentuhan, yang sering terjadi adalah jamah tersebut
ikut menggeserkan kakinya ke arah yang lebih jauh sehingga upaya merapatkan
shaf menjadi gagal. Biasanya, kalau sudah begitu aku pun mafhum, tidak berupaya
lagi melakukan hal yang sama pada rakaat berikutnya.
Padahal Rasulullah SAW juga bersabda,
“Rapatkan shaf-shaf kalian, saling dekatkan dan luruskan dengan leher-leher
kalian. Demi yang jiwaku ada ditanganNya, sesungguhnya aku melihat syaithan
masuk ke celah shaf seperti seekor anak domba” (HR Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu
Hibban, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani).
Merasa mengapa sholat berjamaah kurang
khusyu’? Mungkin kita sedang digoda oleh syaithan karena shaf kita kurang
rapat. Mulai dari hal terkecil, mulai dari diri kita sendiri dan mulai saat ini
ayo kita rapatkan shaf!
Sumber : http://kaffah4829.wordpress.com/2007/01/21/susahnya-merapatkan-shaf/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar