Suatu hari di sebuah lapangan ada 4 orang perampok bernama Shandy, Rusli, Sidiq, dan
Illang, sedang berdiskusi u/ merencanakan aksinya.
Pertama-tama
datanglah si bos ke tempat pertemuan itu.
Shandy: manami ini teman-temanku ngaseng.. (sambil melirik kesana
kemari)
(datanglah rusli)
Rusli : eh bos.. (melewati sandy
sambil mengangkat tangannya dan memandang orang lain)
Shandy : we cika.. (mengangkat
tangannya dan terkecoh)
Rusli : sory sory… kukira
kau itu..
Shandy : dari manako
sallonu kutunggu 3x lebaran 3 kali puasa ndak datang2ko...
Ruli : sorry boss.. kesana
kemari ma’ cari alamatta tapi, yang kudapat hanya alamat palsu..
Shandy : beuh.. betul2 kau di..
(sidik
dan illangpun datang)
Sidik : Assalamualaikum..
Shandy dan rusli : waalaikum salam..
Shandy: kenapako terlambat kau ..?
Sidik :
sorry tadi malam mimpika naik motor keliling kota makassar, asik dudui bela, kulupaimi bangun..
Shandy : o.. kalau
kau ia illang, kenapako terlambat datang
..?
Illang : kalau saya samaji
sidik..
shndy : mimpi apako kalau kau..?
shndy : mimpi apako kalau kau..?
Illang : hehehe.. kalau saya
mimpika nabonceng sidik keliling kota makassar..
Rusli : o.. cepat meki paeng rumah mana yang jadi sasaran..?
(merekapun
berdiskusi tentang rencana mereka)
Shandy: Ok mi.. duluanma pale datang sama rusli, kau nanti illang sama sidik menyusulko nah..
illang & sidik : ok..
illang & sidik : ok..
( malampun tiba shandy dan rusli datang diluan
dirumah yang dituju)
Shandy : mana
ngasengmu ini anak-anakae belumpi datang..
Rusli :
E… E… E… (merasa geli krna hpnya bergetar) jangko dulu bunyiki hp ku inimi
kapang ( sambil mengangkat hp) halo dimanako illang..?
Illang :
tungguma’ cika deka’ma ini .. (sambil berjalan menuju ke rusli)
Rusli :
(sambil berbalik ke belakang) Eh.. sampe meko cika..
Illang :
ndak nuliakka ini..
Rusli :
kenapako lama sekali..?
Illang :
sory cika makanka’ dulu sama sidik..
Shandy :
O.. ada tongko datang sidik..?
Sidik :
nassami ..
Rusli :
eh.. pasti sudahko makan coklat toh ..?
Illang :
dari mana nutau..?
Rusli :
itue masih ada sisa coklatna dibibirnu (sambil mengejek, pdahal tahi lalat)..
(semua
tertawa)
Illang :
sambarang tong kau.. dari lahirmi ini naberaki lalat..
Sidik :
we jammeko bicara terus, ayo’mi masuk..
(merekapun masuk kerumah yang dituju)
Sidik : Edd.. gelapna
rumahna..
shandy : we kasihnyalako dule lampu..
shandy : we kasihnyalako dule lampu..
(sambil
menyalakan lampu)
Rusli : ih.. kenapa masih
gelapki.. ?
Shandy : manassami dongo’
ka masih nututupki matanu.., bukkaki..
Rusli : oh io di’..
Shandy : mana
sidik..?
Sidik : we adaja dari tadi
disampinnu..
shandy :oh.. sorry cika ndak kuliakko hitam duduko bela..
shandy :oh.. sorry cika ndak kuliakko hitam duduko bela..
Sidik : ih jangko anggap
remehka sunna’, begini-begini LOSTA MASTA nah..
Illang : apa itu LOSTA
MASTA..?
Sidik : Lotong Sedikit Tapi
Manis Tawwa..
(semua
tertawa, hehehe)
Illang : io pale jammako
banyak bicara ambilmi cepat barang-barang
(merekapun mulai mengambil barang satu persatu,
dan salah satu diantara mereka
menjatuhkan vas bunga, sehingga tuan rumah
terbangun)
mujahid (tuan rumah): we siapa itu ribut-ribut, kucing atau pencuri
?
rusli : kuciiing..
(mujahidpun
bangun dari tempat tidurnya dan langsung mengambil parangnya)
Sidik : ballassi bangunmi
yang punya rumah, ayo cepat kabur..
(mereka ber 4 pun kabur tapi, kemudian rusli
terjatuh dan tertinggal oleh kawan-kawannya tapi, belum sempat rusli bangun,
muajahid datang menghampirinya)
Mujahid (tuan rumah): erokko lari kemana, kupare’ cotoko lasso..
Rusli : teaki kodong,
ampumma, ampumma..
Mujahid (tuan rumah): (sambil mengikat
tangan rusli) teak meko banyak bicara disitu, sama siapako mencuri, ada temannu..?
Rusli : sendirija’ kodong
pak, kalau sidik, illang, sama bosku natemani jeka..
Mujahid (tuan rumah): o.. jadi itumi teman-temannu..
Rusli : lho, kok bapak tau
sih, bapak dukun ya..?
Mujahid (tuan rumah): bukan tolo, tapi saya senro,.. eh, kukira kau
tonji tadi kasih taukka..
Rusli : jadi, mauma diapakan
saya kodong pak..?
Mujahid (tuan rumah): sekarang ku bawakko pergi ke kantor polisi..
Rusli : janganki kodong pak
Mujahid (tuan rumah): tidak mentonk..
( ruslipun tiba di kantor polisi)
Nasdih (p.polisi) : ada
yang bisa saya bantu..?
Mujahid (korban): ini pak ada orang mencuri dirumahku..
Nasdih (p. polisi): jadi, kenapami..?
Mujahid (korban): hukumki pak..
Nasdih (p.polisi) :o..
mujahid: jadi pulangma’
ini..?
p. polisi : apa paeng mau nu bikin..?
(mujahid pun meninggalkan kantor polisi
dengan kesal, karna si polosi agak bego)
p.polisi : nama..? (sambil
membentak dengan suara keras)
Rusli : Rusli pak.. (pandangannya
menenduk)
P.polisi : punya
anggota..?
Rusli : tidak pak..
p. polisi : betul ?
(sambil membentak)..
rusli : hehehe.. 3 orang
jie temanku pak..
p. polisi : telpon
mie dulu paeng, suruh ke sini
rusli : iye pale pak,,
tunggu meki.. (sambil menelpon temannya)
sidik : halo siapa ini?
Rusli : rusli, ke kantor
polisko dule sama anak-anak yang lain..
Sidik : untuk apa..?
Rusli : ada orang mau
ketemu..
Sidik : cewek, cantik jie?
Tunggu ma paleng.. (langsung mematikan Hpnya)
Shandy : (bertanya
dengan penuh rasa penasaran) ada cewe’ io..?
Sidik : bah io..
(mereka
bertigapun menuju ke kantor polisi)
p. polisi: bagaimana mie..?
rusli : tunggu mie pak mau
mie ke sini..
(tidak
lama kemudian datang lah sidik, illang, dan sandy)
Sidik : mana mie cewekna..?
Rusli : siapa bilang ada
cewek.. bilang ja ada orang yang mau ketemu..
p. polisi : silahkan
duduk..
semua : ie’ pak..
p. polisi : jadi
kenapako mencuri.. (sambil menunjuk kearah illang)
illang : anu, untuk
mencukupi kebutuhan keluarga pak..
p. polisi : alasan
mati.. (sambil memukulkan pentungan karetnya keatas meja)
illang : cocok mie pak, itu
anggota DPR korupsi untuk kebutuhan pribadinya..
p. polisi : ituka
lain tongi,, kau ia? (sambil menunjuk rusli)
Rusli :
kalau saya bangkrut ka pak,, sebenarnya luas jie tanahnya bapakku tapi orang
ambil alih hasilnya…
p.polisi : tolo nu
itu kau biarkan orang yang kelolahi..
rusli :
indonesia juga pak subur hutannya banyak emasnya, banyak juga minyaknya tapi
orang luar negeri jie yang kelolahi…
p. polisi :
kau ia ? (sambil menunjuk ke arah sandy)
sandy :
kalau saya jatuh miskin ka pak,, sebenarnya banyak tanahku tapi di ambil sama
orang..
p.polisi : kenapa
tidak kau ambil kembali tanahmu..?
sandy : mallaka pak.. indonesia
saja, di ambil terus tanahnya sama malaysia tapi tidak melawan jie..
p. polisi: kau ia, apa tong alasan mu? (sambil menunjuk ku arah
sidik)
sidik : kalau saya kurang
lebih samaji kayak temanku yang lain..
p. polisi: ck, ck, ck, (sambil menggelengkan kepala) pencuri kayak
kalian harus mentong segera diberantas..
sidik :
jangan Cuma pencuri kayak kami yang diberantas pak, korupsi sama narkoba juga
lebih diutamakan, karena itu dapat merusak anak bangsa..
p. polisi: jadi, apa maunu ini..?
SEMUA: bebaskan ma’ pak..
p. polisi: ih, upa’nu ntu ngaseng..
rusli :
kodong sekke’na pak polisia, masa nazaruddin bawa lari uang triliunan rupiah masih
bisa bebas, kita kodong pencuru biasa langsung ditangkap..
p. polisi: beda itu, jammako banyak
bicara lagi, masuk meko semua dalam sel supaya sadarko, kalau mauko pikirkangi
tentang negara dan pemerintah, didalam selpi, banyakji waktumu untuk uruski
itu..
Shandy:OK PAK, KAMI AKAN SADAAR KALAU
BANGSA DAN NEGARA INI JUGA TELAH SADAR SERTA MAU MEMPERBAIKI DIRI, DAN KAMI
AKAN MENUNGGU SAMPAI SAAT ITU TERJADI…
_SEKIAN_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar