Rabu, 02 Mei 2012

Akibat masturbasi / onani



Buat sahabat yang “doyan” aktifitas yang satu ini (onani) perlu membaca artikel ini. Bukan untuk menakut-nakuti tapi setidaknya memberi gambaran soal dampak dari masturbasi.
MASTURBASI alias ‘swalayan’ sudah jamak dilakukan. Sepanjang tidak berlebihan, ‘swalayan’ oke-oke saja. Tapi kalau kebablasan, tidak baik juga lho.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa masturbasi itu hal wajar, kebiasaan “sehat” dalam hidup. Tapi jika sudah berlebihan, tetap saja tidak bisa dilakukan. Begitu seperti yang ditulis Ahmad Fauzi Suryasoemirat dalam bukunya Seks, Fakta, & Mitos.
Yang jadi pertanyaan penting adalah, berapa kali masturbasi dikatakan berlebihan? Untuk Anda dan pasangan yang melakukannya beberapa kali dalam seminggu tak usah membaca artikel ini. Yang perlu membaca adalah mereka yang melakukan servis swalayan beberapa kali dalam sehari, setiap hari!
Maturbasi berlebihan, bahkan menjadi pola kompulsif, dapat berdampak negatif pada ketidakseimbangan psikis dan fisik, Agak seram ya?
Sejumlah pakar menyarankan agar para pria menjaga frekuensi ejakulasi mereka hanya menjadi beberapa kali dalam seminggu. Namun demikian bagi mereka yang aktif secara seksual, baik berhubungan intim dengan pasangan dan melakukan masturbasi juga, sehingga mengalami ejakulasi beberapa kali dalam sehari, mungkin tak percaya saran tersebut. Tapi percayalah, studi menunjukkan ejakulasi berlebihan itu tidak disarankan.
Apa yang terjadi jika masturbasi dilakukan sering? Menurut pakar seks di Askmen.com, masturbasi berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik (acetylcholine). Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon seks lebih banyak dan neurotransmitter seperti acetylcholine, dopamine, dan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.
Efek samping dari perubahan kimia tubuh mengejawantah pada kelelahan, kerontokan rambut, kehilangan ingatan, penglihatan kabur serta sakit pada testikel.
Masturbasi berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka menjelang.
Kebocoran air mani, keluarnya sperma dari penis tanpa ereksi, digambarkan sebagai masalah umum lain yang dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ih, seram.
Ini menjadi pertanda bahwa saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah sebab terlalu sering digunakan dan mendapat rangsang berlebihan.
Hal ekstrim yang lain jika dihubungkan dengan masalah fisik, keinginan berlebihan melakukan masturbasi menyulitkan hubungan Anda dengan pekerjaan dan keluarga, seperti halnya kecanduan alkohol atau judi. Pokoknya asyik dengan diri sendiri dan abai dengan dunia sekelilingnya. Gawat kan?
Jika dari diri sendiri tidak mampu, mintalah saran dari pakar seks, atau bergabung dalam “klub” yang memiliki masalah serupa dan ingin melepaskan diri dari jerat ‘kecanduan’ masturbasi. Anda dapat mendengarkan cerita mereka dan barangkali menemukan teknik mengurangi dorongan ‘swalayan’ dari para teman senasib.
Namun jika berbicara di klub tampak memalukan, datangi saja terapis seks. Tak usah malu, para terapis itu sudah terbiasa menangani masalah ini. Anda bukan yang pertama, juga bukan yang terakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar